Ming. Des 21st, 2025
Pesona Desa Tanpa Jalan Raya di Giethoorn, Belanda

Coba kamu bayangkan sebuah tempat di mana suara kicauan burung dan riak air yang tenang menggantikan suara klakson mobil.. Tempat di mana polusi udara terkalahkan oleh aroma rumput basah dan bunga-bunga yang bermekaran di pinggir kanal. Iya, tempat ini nyata! dan terletak di provinsi Overijssel, Belanda. Namanya adalah Giethoorn.

Dunia mengenal Giethoorn secara internasional sebagai “Venice of the North”, sebuah desa yang menawarkan pemandangan seperti di buku cerita anak-anak. Keunikan utamanya yang paling tersohor adalah tak adanya jalan raya di bagian tua desa ini. Di sini, transportasi darat bermesin adalah hal yang asing. Dan tentu saja, Giethoorn adalah destinasi paling tenang dan paling fotogenik di seluruh eropa.

Mengapa Tak Ada Jalan?

Mengapa Tak Ada Jalan

Keunikan Giethoorn berawal dari sejarah eksploitasi alam yang terjadi di abad ke-13. Para pemukim awal di daerah ini menemukan bahwa tanah mereka kaya akan gambut, sebuah bahan bakar organik yang sangat berharga pada masa itu.

Warga melakukan proses penggalian gambut selama berabad-abad hingga menciptakan lubang-lubang besar di tanah. Seiring berjalannya waktu, lubang-lubang ini terisi oleh air hujan dan air tanah, sehingga membentuk danau-danau dangkal dan jaringan kanal yang luas. Penduduk setempat kemudian membangun rumah-rumah mereka di atas pulau-pulau kecil yang tersisa di antara kanal-kanal tersebut.

Untuk berpindah dari satu rumah ke rumah lain, atau untuk mengangkut hasil tani, satu-satunya cara adalah melalui air. Inilah alasan mengapa kanal menjadi “jalan raya” utama, dan perahu menjadi kendaraan wajib bagi setiap keluarga di Giethoorn. Nama “Giethoorn” sendiri berasal dari kata Geytenhoren (tanduk kambing), karena para pemukim awal konon menemukan ratusan tanduk kambing liar yang mati akibat banjir besar di wilayah tersebut.

Baca Juga  Berpetualang di Serulingmas Banjarnegara Temui Koleksi Hewan

Pesona Arsitektur dan Pemandangan

Pesona Arsitektur dan Pemandangan

Berjalan kaki di sepanjang jalur setapak atau menyusuri kanalnya akan membuat siapa pun terpana oleh arsitekturnya. Rumah-rumah di Giethoorn mayoritas berbentuk farmhouse tradisional Belanda yang disebut Boerderijen.

Ciri khas yang paling menonjol adalah atapnya yang terbuat dari alang-alang atau rumbia (reed thatched roofs). Pada masa lalu, atap rumbia adalah simbol kemiskinan karena bahan tersebut lebih murah daripada genteng tanah liat. Namun, kini kondisinya berbalik, atap rumbia dianggap sebagai kemewahan dan membutuhkan biaya perawatan yang tinggi.

Selain rumah-rumah cantik, Giethoorn memiliki lebih dari 176 jembatan kayu yang melengkung indah. Jembatan-jembatan ini menghubungkan pulau-pulau kecil milik pribadi dengan jalur pejalan kaki utama. Hampir setiap rumah memiliki taman depan yang dipenuhi bunga hydrangea berwarna-warni yang mekar sempurna di musim panas, mempercantik pesona desa itu.

Menjelajahi Kanal dengan “Perahu Bisikan”

Menjelajahi Kanal dengan Perahu Bisikan

Aktivitas paling esensial saat berkunjung ke Giethoorn adalah menyewa Whisper Boat (Fluisterboot). Dinamakan demikian karena perahu ini menggunakan mesin listrik yang sangat senyap, sehingga tidak merusak ketenangan desa atau mengganggu ekosistem air.

Menjadi kapten untuk perahumu sendiri adalah pengalaman yang membebaskan. Kamu bisa mengarahkan perahu menyusuri kanal sempit di bawah jembatan rendah, lalu keluar menuju danau luas Bovenwijde. Di tengah danau ini, terdapat beberapa daratan kecil di mana pengunjung bisa menepi untuk piknik. Bagi yang tidak ingin mengemudi sendiri, tersedia juga tur kanal besar dengan pemandu yang akan menjelaskan sejarah detail setiap bangunan yang dilewati.

Museum

Museum

Meskipun kanal adalah daya tarik utama, Giethoorn juga memiliki kekayaan budaya yang bisa dijelajahi di darat, lho!

Galeri Seni dan Toko Keju
Di sepanjang jalur setapak, terdapat berbagai galeri seni lokal dan toko yang menjual keju Belanda yang autentik. Menikmati sepotong keju Gouda sambil duduk di tepi kanal adalah cara terbaik untuk menghabiskan sore.

Baca Juga  Liburan Seru Menyusuri Tempat Baru

Museum ‘t Olde Maat Uus
Ini adalah museum sejarah yang menempati sebuah rumah tani asli. Di sini, pengunjung bisa melihat bagaimana kehidupan orang Belanda di Giethoorn satu abad yang lalu, lengkap dengan perabotan kuno dan demonstrasi cara memotong gambut.

Museum De Oude Aarde
Jika kamu adalah pecinta batu permata dan mineral, museum ini adalah surganya. Mereka memiliki koleksi kristal dan fosil yang luar biasa dari seluruh dunia.

Kesimpulan

Giethoorn ia adalah pengingat bahwa manusia bisa hidup selaras dengan alam tanpa harus selalu bergantung pada kecepatan dan kebisingan teknologi modern. Desa tanpa jalan raya ini menawarkan lebih dari sekadar foto-foto cantik untuk media sosial, ia juga menawarkan kesempatan bagi kita untuk beristirahat sejenak dan menikmati pemandangan yang sangat cantik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *