Sebuah kisah inspiratif datang dari seorang driver ojek online (ojol) bernama Riko Jandika, yang berhasil menembus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB University) untuk program sarjana reguler. Perjuangannya bukan hanya menginspirasi, tetapi juga menjadi bukti bahwa tekad dan kerja keras mampu membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik.
Riko, yang selama dua tahun terakhir bekerja sebagai driver ojol di Jakarta untuk membiayai kehidupan dan pendidikannya, berhasil lolos seleksi masuk IPB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025. Keberhasilannya menarik perhatian publik karena kisahnya mencerminkan semangat pantang menyerah di tengah keterbatasan ekonomi.
Latar Belakang Kehidupan yang Penuh Perjuangan

Lahir dari keluarga sederhana di Depok, Jawa Barat, Riko adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ayahnya seorang buruh bangunan dan ibunya bekerja sebagai penjaga warung kecil. Sejak lulus SMA pada 2021, Riko memilih untuk tidak langsung melanjutkan kuliah demi membantu perekonomian keluarga. Ia mulai menjadi driver ojol untuk mendapatkan penghasilan sendiri.
Meskipun harus berjuang dari pagi hingga malam di jalanan ibu kota, Riko tidak pernah melupakan cita-citanya untuk mengenyam pendidikan tinggi. Setiap malam, ia meluangkan waktu untuk belajar secara mandiri menggunakan materi dari internet dan platform belajar daring. Ia juga aktif mengikuti tryout gratis dan membaca soal-soal ujian tahun sebelumnya.
Perjalanan Lolos SNBT dan Masuk ke IPB University

Mengikuti SNBT bukan hal mudah bagi Riko. Selain biaya pendaftaran yang harus ia sisihkan dari hasil narik ojol, ia juga harus membagi waktu antara bekerja dan belajar. Setiap hari, Riko hanya tidur 4-5 jam agar bisa tetap fokus menyiapkan diri menghadapi tes seleksi.
Namun, kerja kerasnya terbayar. Riko hampir tidak percaya saat melihat namanya ada dalam daftar peserta yang lolos SNBT 2025 ke jurusan Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap di IPB University.
Bagi Riko, ini bukan sekadar keberhasilan masuk perguruan tinggi negeri. Ini adalah bukti bahwa siapa pun yang mau berjuang bisa meraih mimpinya, meski dengan segala keterbatasan. Perjalanannya baru dimulai, tapi langkah besar pertama sudah ia tapaki dengan penuh keyakinan.
Dukungan dari Banyak Pihak
Kisah Riko mendapat apresiasi luas dari masyarakat, termasuk dari civitas akademika IPB University. Banyak netizen yang memberikan ucapan selamat dan dukungan moral melalui media sosial. Bahkan, beberapa pihak mulai menggalang donasi untuk membantu biaya kuliah dan kebutuhan hidup Riko selama menempuh pendidikan.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Prof. Arif Satria, menyatakan bahwa semangat Riko mencerminkan nilai-nilai luhur IPB dalam mendorong mahasiswa yang memiliki integritas dan tekad kuat untuk meraih pendidikan tinggi, meskipun dari latar belakang sederhana. Baca artikel inpiratif lainnya di Berinfo.my.id
Menjadi Simbol Harapan Kaum Muda
Kisah Riko kini viral di berbagai platform media sosial. Banyak pengguna TikTok dan Instagram yang membagikan ulang ceritanya sebagai simbol harapan dan motivasi. Beberapa influencer edukasi juga turut mengangkat kisahnya dalam konten mereka, memberi pesan bahwa usaha dan keyakinan dapat mengalahkan segala keterbatasan.
Selain menjadi inspirasi, beberapa sekolah juga mengundang Riko untuk berbagi motivasi kepada siswa-siswi yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu. Ia menyampaikan bahwa belajar tidak harus mahal, dan keberhasilan bukan hanya milik mereka yang punya privilese, tetapi juga milik mereka yang berani berjuang sebagai driver.
Kisah perjuangan Riko ini membuktikan bahwa tekad kuat dan kerja keras bisa membuka jalan menuju masa depan yang cerah, meskipun datang dari kondisi yang serba terbatas. Ia menunjukkan bahwa pendidikan bukanlah sesuatu yang eksklusif bagi kalangan tertentu, melainkan hak setiap individu yang mau berusaha. Melalui pengalamannya, Fajar berharap bisa menumbuhkan semangat juang di hati para generasi muda, agar mereka tidak mudah menyerah menghadapi tantangan hidup.
Keberhasilan Riko juga menjadi pengingat pentingnya dukungan sosial, baik dari keluarga, komunitas, maupun lembaga pendidikan, dalam membantu anak muda meraih cita-cita mereka. Kisah ini menginspirasi banyak orang untuk saling berbagi peluang dan membangun ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan merata.
Penutup
Kisah inspiratif Riko Jandika menjadi cermin bahwa pendidikan adalah hak semua orang, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Ia membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi, melainkan motivasi untuk berusaha lebih keras. Kisah ini bukan hanya tentang Riko, tetapi tentang harapan bagi ribuan pemuda di Indonesia yang sedang berjuang
Jangan lupa baca artikel inpiratif Serambikabar.my.id